Sabtu, 15 Juni 2013
SEJARAH DAERAH YANG PERLU DI LINDUNGI
Tanjungpinang, situs cagar alam dan budaya makam DAENG CELAK di kunjungi
oleh ramai para masyarakat , mahasiswa, dan para zuriat raja--raja kerajaan melayu
(25/3). Tepat pada pukul 10.00 wib tadi makam bersejarah ini ramai di kunjungi.
Hal ini di karenakan zuriat raja-raja dan para tokoh
melayu resah dan ingin segera menuntut agar penambangan bauksit yg kebanyakan
ilegal harus segera ditutup.
“kami merasa bimbang dengan
adanya pertambangan-pertambangan bauksit ini sehingga situs sejarah ini akan
musnah.” Ujar Bpk. Raja Mansur yaitu salah satu dari para zuriat raja-raja.
Hingga saat ini pertambangan
bauksit yang terjadi di sekitar tempat sejarah ini di harapkan dapat dihentikan
karena akan merusak situs sejarah yang sudah menjadi identitas masyarakat
kepulauan riau.
Para zuriat raja-raja dan tokoh
melayu sebenarnya sudah pernah melaporkan hal ini pada tahun 2011 yang lalu,
namun sepertinya tidak ada upaya perhatian dari para pemerintah kota
tanjungpinang untuk mempertahankan hak bagi situs sejarah tersebut. Hingga saat
ini para penambang bauksit sudah merajalela menambang di sekitar makam
bersejarah itu.
“Seperti yang di ketahui DAENG
CELAK adalah ayahanda dari RAJA HAJI, yang di pertuan muda IV kerajaan riau.”
Ucap salah satu tokoh melayu dan Dekan FKIP UMRAH Abdul Malik. Sebagai salah sorang
yang telah mendirikan kerajaan melayu sehingga seperti saat ini, seharusnya
kita sebagai masyarakat melayu saat ini hendaklah dapat menjaga dan
melestarikan cagar alam dan budaya tersebut. Sehingga identitas dan sejarah
daerah tidak hilang begitu saja.
Kegiatan berkunjung dan berkumpul
di makam para pahlawan melayu ini sebenarnya ingin mengajak masyarakat agar
dapat menjaga peninggalan sejarah dan memberikan informasi bagi para mahasiswa
dan masyarakat tentang arti nilai peninggalan sejarah di Kepulauan Riau.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar